Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Lahan Hak Guna Usaha terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dan Penggunaan Lahan

Studi Kasus: Desa Kauman Lor, Kec. Pabelan, Kab. Semarang

Authors

  • Novta Sukma Ardila Universitas Diponegoro
  • Lilin Budiati Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.55606/sinov.v8i1.841

Keywords:

Right to Cultivate, Regional Spatial Plan, Overlay

Abstract

The Right to Cultivate (Hak Guna Usaha/HGU) covering approximately ±39.78 hectares, located in Kauman Lor Village, Pabelan District, Semarang Regency, under the management rights of state land by PT. Perkebunan Nusantara I Regional 3, expired on December 31, 2013. Despite the expiration of the HGU permit, there has been no legal certainty regarding its renewal. The phenomenon of converting HGU land into residential areas, based on the spatial pattern plan outlined in Regional Regulation of Semarang Regency No. 6/2023 on the Regional Spatial Plan (RTRW), reflects significant issues in HGU land management. This study aims to analyze the suitability of HGU land use with the RTRW of Semarang Regency and its existing land use. The research employs a quantitative method using overlay analysis techniques. The findings indicate that the suitability of current HGU land use with existing land use covers 32.23 hectares, while 17.66 hectares are inconsistent. Meanwhile, the compatibility of HGU land with the RTRW covers 27.98 hectares, with 21.92 hectares being non-conforming. Plantation areas are fully aligned with the RTRW, whereas most inconsistencies occur in residential zones, highlighting the need for a reassessment of non-conforming areas in accordance with the RTRW designations. The output of this research includes maps illustrating the alignment of HGU with both the RTRW of Semarang Regency and current land use.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Harsono, Sitorus, S. R. P., & Mujio. (2022). Analisis keselarasan penggunaan lahan eksisting dan pola ruang dengan kemampuan lahan di wilayah Bogor Barat Kabupaten Bogor. Jurnal Teknik, 23(2), 30–39.

Ifrianto, T. (2020). Validasi lokasi perizinan perkebunan dalam pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Paser. Buletin Profesi Insinyur, 3(2), 109–117. https://doi.org/10.20527/bpi.v3i2.83

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2021). Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pertimbangan Teknis Pertanahan.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2021). Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang (SPPR).

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2021). Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2021). Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2021). Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Pengawasan Penataan Ruang.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2022). Peraturan Menteri Agraria/Kepala BPN No. 16 Tahun 2022 tentang Pelimpahan Kewenangan Penetapan Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2022). Petunjuk teknis identifikasi dan penelitian hak atas tanah yang telah berakhir jangka waktu (No. 5/Juknis-700.TL.02.01/II/2022).

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2023). Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik Pertanahan dan Ruang.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2024). Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (ESMF): Draft Environmental and Social Management Framework.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN. (2024). Petunjuk teknis tata cara penerbitan sertipikat elektronik versi 1.0 (No. 3/Juknis-HR.02/III/2024).

Koeswahyono, I. (2000). Rencana tata ruang kota dan wilayah. Gramedia Pustaka.

Mubarokah, A., & Hendrakusumah, E. (2022). Pengaruh alih fungsi lahan perkebunan terhadap ekosistem lingkungan. Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, 1–16. https://doi.org/10.29313/jrpwk.v2i1.754

Pemerintah Kabupaten Semarang. (2023). Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun 2023–2043.

Pemerintah Republik Indonesia. (1960). Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.

Pemerintah Republik Indonesia. (2002). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Amandemen keempat).

Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Pemerintah Republik Indonesia. (2012). Undang-Undang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Pemerintah Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan.

Pertiwi, S. I. (2017). Analisis status kepemilikan, perubahan penggunaan lahan, dan kesesuaian penggunaan lahan terhadap pola ruang di Cibinong Ibukota Kabupaten Bogor (Skripsi tidak dipublikasikan).

Pramuji, S. E., & Putri, V. S. (2020). Meninjau efektivitas penegakan hukum penataan ruang dalam rangka mewujudkan tertib tata ruang. Jurnal Pertanahan, 10, 91–107.

Rachmah, Z., Rengkung, M., & Lahamedu, V. (2018). Kesesuaian lahan permukiman di kawasan kaki Gunung Dua Saudara. Jurnal Spasial, 5(1), 118–129.

Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kuantitatif (I. Fatria, Ed.). CV Budi Utama.

Downloads

Published

2025-07-03

How to Cite

Novta Sukma Ardila, & Lilin Budiati. (2025). Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Lahan Hak Guna Usaha terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dan Penggunaan Lahan: Studi Kasus: Desa Kauman Lor, Kec. Pabelan, Kab. Semarang. Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang, 8(1), 126–144. https://doi.org/10.55606/sinov.v8i1.841